Jumat, 03 Januari 2014

Lapangan Blang Padang




LAPANGAN BLANG PADANG & KISAHNYA SEBAGAI

SAKSI BISU KOTA BANDA ACEH

Banda Aceh merupakan ibu kota Provinsi Aceh dan terletak di ujung pulau Sumatra-Indonesia. Banda Aceh merupakan salah satu kota yang memiliki peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia, hal ini dapat dilihat dari berbagai macam situs sejarah yang ada di Kota Banda Aceh, salah satunya adalah “Lapangan Blang Padang”


Lapangan Blang Padang merupakan sebuah lapangan yang terletak di tengah Kota Banda Aceh dan memiliki luas lebih kurang 8 hektar. Sebuah hamparan rerumputan yang luas ini telah menjadi saksi bisu segala hal yang pernah terjadi di Kota Banda Aceh, mulai dari kisah awal mula munculya lapangan Blang Padang sampai dengan Tsunami pada tahun 2004 yang menghancur leburkan Kota Banda Aceh. Namun saat ini Blang Padang telah menjadi tempat yang paling diminati bagi warga Kota Banda Aceh untuk berolah raga atau hanya sekedar melepas kepenatan.


Pada awalnya lapangan ini merupakan petakan-petakan sawah penduduk yang dibeli oleh Kerajaan Aceh di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda, kemudian oleh pihak kerajaan tanah ini diwaqafkan kepada imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Seperti yang di jelaskan dalam buku karangan K.F.H. Van Langen, “De Inrichting van het Atjehsche Staats- bestuur onder het Sultanaat,” tahun 1888. Menjelaskan bahwa tanah Blang Padang merupakan tanah wakaf (tanah musarah), dimana dulu Imam Masjid Raya tidak di gaji, maka guna mencukupi kebutuhannya lahan Blang Padang di jadikan lahan persawahan maupun kebun guna memberikan kehidupan pada imam masjid raya. Kala itu perang yang dilakukan state wars bukan state religion, jadi tidak termasuk wilayah milik Pemerintah Indonesia, dikarenakan tanah Blang Padang tanah wakaf, bukan tanah  kekuasaan Belanda.

Pada tahun 1800-an petakan-petakan sawah ini di timbun sehingga menjadi lapangan. Kemudian oleh Belanda lapangan ini dimanfaatkan sebagai lapangan upacara tepatnya didepan halaman rumah panglima saat ini. Dilapangan ini juga terdapat sebuah stadion  dan pada tahun 1891 di bongkar tepatnya setelah MTQ II, stadion ini di bangun pada masa pimpinan Syamaun Gaharu dimana pada saat itu beliau merupakan seorang panglima daerah militer Aceh (KDMA).
Lapangan blang padang awalnya merupakan tanah yang dipenuhi oleh ilalang oleh karena itu masyarakat sekitar sering menyebutkan lapangan tersebut lapangan blang padang. 


Pada lapangan ini tidak hanya lapangan Blang padang saja yang menjadi situs sejarah tapi masih ada juga yang lainnya, yaitu Monumen pesawat RI 001 Seulawah, Tugu Aceh Thanks The World, dan Monumen Tsunami. 

2 komentar: