LAPANGAN BLANG PADANG
& KISAHNYA SEBAGAI
SAKSI BISU KOTA BANDA ACEH
Banda Aceh merupakan ibu kota Provinsi Aceh
dan terletak di ujung pulau Sumatra-Indonesia. Banda Aceh merupakan salah satu
kota yang memiliki peristiwa-peristiwa bersejarah di Indonesia, hal ini dapat
dilihat dari berbagai macam situs sejarah yang ada di Kota Banda Aceh, salah
satunya adalah “Lapangan Blang Padang”
Lapangan Blang Padang merupakan sebuah
lapangan yang terletak di tengah Kota Banda Aceh dan memiliki luas lebih kurang
8 hektar. Sebuah hamparan rerumputan yang luas ini telah menjadi saksi bisu
segala hal yang pernah terjadi di Kota Banda Aceh, mulai dari kisah awal mula
munculya lapangan Blang Padang sampai dengan Tsunami pada tahun 2004 yang
menghancur leburkan Kota Banda Aceh. Namun saat ini Blang Padang telah menjadi
tempat yang paling diminati bagi warga Kota Banda Aceh untuk berolah raga atau
hanya sekedar melepas kepenatan.
Pada awalnya lapangan ini merupakan
petakan-petakan sawah penduduk yang dibeli oleh Kerajaan Aceh di bawah pimpinan
Sultan Iskandar Muda, kemudian oleh pihak kerajaan tanah ini
diwaqafkan kepada imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Seperti yang di
jelaskan dalam buku karangan K.F.H. Van Langen, “De Inrichting van het Atjehsche Staats- bestuur
onder het Sultanaat,” tahun 1888. Menjelaskan bahwa tanah
Blang Padang merupakan tanah wakaf (tanah musarah), dimana dulu Imam Masjid
Raya tidak di gaji, maka guna mencukupi kebutuhannya lahan Blang Padang di
jadikan lahan persawahan maupun kebun guna memberikan kehidupan pada imam
masjid raya. Kala itu perang yang
dilakukan state wars bukan state religion, jadi tidak
termasuk wilayah milik Pemerintah Indonesia, dikarenakan tanah Blang Padang
tanah wakaf, bukan tanah kekuasaan
Belanda.
Pada tahun 1800-an petakan-petakan sawah
ini di timbun sehingga menjadi lapangan. Kemudian oleh Belanda lapangan ini
dimanfaatkan sebagai lapangan upacara tepatnya didepan halaman rumah panglima
saat ini. Dilapangan ini juga terdapat sebuah stadion dan pada tahun 1891 di bongkar tepatnya
setelah MTQ II, stadion ini di bangun pada masa pimpinan Syamaun Gaharu dimana
pada saat itu beliau merupakan seorang panglima daerah militer Aceh (KDMA).
Lapangan blang padang
awalnya merupakan tanah yang dipenuhi oleh ilalang oleh karena itu masyarakat
sekitar sering menyebutkan lapangan tersebut lapangan blang padang.
Pada lapangan ini tidak hanya lapangan
Blang padang saja yang menjadi situs sejarah tapi masih ada juga yang lainnya,
yaitu Monumen pesawat RI 001 Seulawah, Tugu Aceh Thanks The World, dan Monumen
Tsunami.
Asik :)
BalasHapusBagus. Tapi kebersihan & toilet kurang memadai. Terimakasih.
BalasHapus